Perkembangan Teknologi Berdampak Buruk Terhadap Kehidupan Sosial Remaja Pro

Perkembangan Teknologi Berdampak Buruk Terhadap Kehidupan Sosial Remaja Pro - Siapa Bilang Ilmu Sosial dan Budaya Tak Penting?


Google Image - Jendela Teknologi


Perkembangan Teknologi Berdampak Buruk Terhadap Kehidupan Sosial Remaja Pro - Sejak bangku SMA, penjurusan IPS kerap dialami sebagai kelas dua. Kelas bahasa bahkan di bawahnya lagi. Hal tersebut terlukis dari sedikitnya pemilih jurusan IPS. Di sejumlah sekolah, jumlah kelas IPS bahkan lebih tidak tidak sedikit dariruang belajar IPA. Di samping itu, tak jarang predikat bodoh, anak bandel, urakan tersemat pada anak-anak jurusan IPS dan bahasa. Cara pandang itu ada akarnya, yang ditelaah oleh salah satunya oleh Rognvaldur D. Ingthrosson (pdf), yang menjelaskankenapa ilmu sosial secara metodologi dialami terbelakang bila dibandingkan ilmu eksakta. Alasannya, menurut penjelasan dari pencarian Ingthrosson, ilmu alam menjadi acuan guna ilmu sosial karena metodologi ilmu alam dinilai lebih pasti. Pendeknya, ilmu alam dengan metodologi yang ketat dialami lebih ilmiah, sehingga dipandang punyastatus lebih tinggi dibanding ilmu seperti sosiologi atau antropologi. Lalu, apa kabar dengan ilmu kelaziman atau ilmu humaniora yang terdiri dari seni, filsafat, sastra, sejarah? Rumpun ini lebih nahas lagi, dipandang tidak berguna. "Nanti mau kerja apa?" merupakan respons yang jamak bila seseorang mengatakan berkeinginan menekuni ke bidang-bidang tersebut. Lanjutannya: "Mau bekerja (dengan penghasilan besar), ya jadi insinyur, dong!" 

Baca Juga : 

Stereotip Lama Sudah Tak Relevan Tentu saja tak ada yang dapat membantah bahwa teknologi berperan amat besar dalam peradaban manusia sekarang ini. Namun, bukan berarti ilmu sosial dan humaniora merupakan ilmu yang tak berguna. Humaniora bahkan dapat diubah dengan teknologi, dan menjadi sesuatu yang bernilai di era digital ini. "Kami berkeinginan menunjukkan guna mahasiswa calon sarjana dan pascasarjana bahwa mempelajari ilmu humaniora dalam sekian tidak sedikit bentuknya adalahteknik spektakuler guna menyiapkan diri menghadapi dunia di luar sana," kata Profesor Bahasa & Sastra Romanik dan Sastra Komparatif, Diana Sorensen, guna hadirin dalam forum diskusi publik bertajuk "Digital Humanities: Across the Spectrum" di Universitas Harvard, Amerika Serikat, seperti ditulis situs Harvard. Panelis lain dalam diskusi tersebut meyakinkan bahwa stereotip humanis, sebagai sosok yang terasing di sebuah pojok ruangan remang-remang, sudah tak relevan lagi. 

Dengan proyek humaniora digital, seluruh humanis dapat tercebur dalam era digital. Dengan humaniora digital, seluruh humanis dapat diajar penerapan teknologi informasi untuk literasi digital. Contoh sederhana: pengarsipan. Orang di bidang teknologi informasi memang yang memahami piranti untuk mengarsipkan. Namun, siapa yang paling memahami konten untuk tujuan literasi? Tak ada yang lebih meyakinkan ketimbang mereka yang terlatih memperhatikan naskah sastra, dokumen sejarah, teks filsafat, serta menekuni seni. Belajar dari Steve Jobs Bagaimana mungkin seni dialami tak berguna? Menjawab soal ini, Steve Jobs bisa dijadikan cermin. Profesor program studi wanita, gender, dan studi sexual dari Universitas Yale, Inderpal Grewal, dalam tulisan di Huffington Post menunjukkan bagaimana Steve Jobs amat terpengaruhi kelas kaligrafi yang pernah diikutinya dalam mendesain Mac.

Berdasarkan penjelasan dari Grewal, orang-orang berpandangan bahwa seni dan humaniora tidak berfungsi untuk membuat sebuah inovasi teknologi. "Mereka tidak pernahmengasumsikan bahwa Seni dan Humaniora dapat menjadi pusat produktivitas dalam ranah ekonomi, lagipula menyerahkan sebuah kemampuan untuk memimpin perekonomian global," tambahnya. Film, televisi, musik, dunia seni, museum, fashion, dan konten internet,dibuat oleh seluruh penulis, musisi, seniman, dan desainer. Mereka mengerjakan tersebut seluruh dengan mengolaborasikan teknologi dengan inovasi ilmiah. Semua itu merupakan "industri budaya" yang besar pengaruhnya guna AS sebagai kekuatan ekonomi dunia. Lebih lanjut, Grewal menyatakan produk Jobs merupakan bukti bahwa humaniora dan sains-teknologi saling bersangkutan. "Keduanya [humaniora dan teknologi] merupakan bagian dari satu dunia,"katanya.

Pendidikan Humaniora Itu Penting Di luar pentingnya literasi digital yang perlu melibatkan seluruh humanis, seluruh ilmuwan (ilmu alam) dan insinyur jug memerlukan humaniora. Peraih gelar doktor bidang humaniora dari Universitas Texas, Troy Camplin, menyebutkan bahwa saat memperhatikan karya fiksi, kamu mulai berempati dengan karakter. Ia juga berpendapat bahwa karya sastra merupakan wujud dari versi paling halus dan kompleks dari cara berpikir alami seseorang. Apabila seseorang berkeinginan mempertajam pemikirannya, ia harus tidak sedikit menyimak karya sastra. Sastra, seperti halnya seni lain, pun menolong seseorang merangsang kreativitas. Dalam sastra, terdapat perlintasan kreatif yang membantu orang untuk menonton pola dan koneksi di bidang lain. Kreativitasingin terjadi ketika salah satu kiat pikir terhubung dengan kiat pikir lain. Dari Singapura, profesor hukum internasional sekaligus diplomat senior Singapura Tommy Kohmengindikasikan apa yang mesti diperhatikan di negaranya yang sedang menghadapi tantangan revolusi industri keempat yang dimulai pada pergantian abad ke-21. Era ini telahmencetuskan perusahaan yang mengubah status quo, dicantaranya Airbnb, Grab,dan Alibaba.


Dalam tulisannya di Channel News Asia, Koh menyebutkan bahwa dunia sedang diubah oleh robot, artificial intelligence, Internet of Things, big data, kota cerdas, block chain, sharing economy, financial technology, dst. Oleh sebab tersebut menurut penjelasan dari Tommy, Singapura harus mempersiapkan pemuda dengan pengetahuan, keterampilan, dan pola pikir untuk memanfaatkan peluang baru. "Hal ini yang mendasari pemerintah menekankan soal pembangunan STEM (Science, Technology, Engineering, dan Mathematics)," kata Tommy Koh. Seperti Inderpal Grewal, Koh juga menjadikan Steve Jobs sebagai contoh. Berdasarkan penjelasan dari Koh, Jobs berhasil memanfaatkan ilmu kaligrafinya untuk mendesain keyboard komputer Macintosh. Itulah yang mengasingkan Jobs dari seluruh pesaingnya. Tommy Koh juga mengutip omongan Jobs saat merilis iPad edisi terbarunya: "Kami di Apple paham bahwa teknologi saja tidak cukup--teknologi yang dikawinkan dengan liberal arts, dikawinkan dengan humaniora-lah, yang hasilnya akan membahagiakan hati kita." Berdasarkan pengalamannya sebagai diplomat, Koh menunjukkan bahwa belajar sastra dan sejarah merupakan hal yang penting. Berdasarkan penjelasan dari Koh, menghindari belajar sejarah akan menjerumuskan kita ke dalam masalah dan sebaliknya, mempelajari sejarah akan memberdayakan siapa pun yang mempelajarinya. Memahami sejarah sebuah negara mempermudah ia memahami dan berinteraksi dengan negara tersebut.

Soal sastra, Koh memandangnya membantu seseorang untuk berpikir, menulis, dan berbicara dengan jelas. Baginya, revolusi industri keempat tidak membuat studi tentang humaniora tidak relevan. "Kita harus mempelajari humaniora sebab tersebut akanmenolong kita berpikir secara analitis, menulis dengan jelas dan berbicara secara persuasif," tulisnya. Oleh karena itu, menurutnya Singapura perlu mengupayakan pendidikan holistik. "Apa yang dibutuhkan dunia merupakan untuk mendidik anak-anak muda kamu baik dalam ilmu pengetahuan dan kemanusiaan. Kita membutuhkan kawakan teknologi yangmengetahui humaniora dan humanis yang memahami teknologi,"
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.