Teknologi Terbarukan

Teknologi Terbarukan - Peran Guru di Era Digital Abad 21 Sesuai Standar Teknologi Pendidikan Nasional Untuk Guru Google Image - Teknologi Terbarukan Teknologi Terbarukan - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyinggung peran guru semakin vital pada era banjir informasi berkat teknologi digital. Guru menjadi penjaga gawang yang menepis pengaruh buruk Internet untuk para murid. Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy menuliskan perkembangan teknologi dan informasi menciptakan peran guru paling berubah. Jika dulu siswa bertanya segala hal untuk guru, sekarang peserta didik dan pengajar juga bermanfaat sebagai penyaring informasi untuk siswa. “"Di tengah peradaban TIK ini, guru berperan urgen sebagai penjaga gawang atau gatekeepers, yang menolong menapis pengaruh buruk internet dan media sosial untuk siswa-siswanya," ujarnya dalam penjelasan resmi, dilansir Senin (26/3/2018). Muhadjir menuturkan sejumlah fungsi guru sebagai pengajar barangkali dapat digantikan dengan sekian banyak  fasilitas teknologi. Namun, peran guru sebagai pendidik, tegasnya, tidak bakal tergantikan oleh teknologi apapun. “Jangan sekali-kali menjadikan kemudahan TIK guna menggantikan peran guru sebagai pendidik," tambahnya. Baca Juga : Visa gandeng satu bank dan e-commerce luncurkan teknologi pembayaran token Muhadjir melafalkan guru ketika ini butuh mengembangkan diri menjadi fasilitator belajar siswa saat teknologi berperan urgen dalam mengoptimalkan proses belajar. Menurutnya, pertumbuhan teknologi dan informasi mempunyai dua sisi yang berlawanan, yakni sisi positif dan sisi negatif. "Kita tahu TIK telah menjadi unsur dari kehidupan. Karena itu, jangan melulu melihat sisi positifnya saja, tetapi pun harus diwaspadai akibat negatifnya," tambah Muhadjir. Dia menyatakan sisi positif pertumbuhan TIK antara beda masyarakat telah tidak lagi kendala mengakses informasi dan berbagai sumber belajar, bahkan disebutnya telah melimpah ruah.Namun, kendala terbesar ialah mendapatkan sumber belajar yang tepat, tepercaya, dan berkualitas. Baca Juga : Jaringan 4G Plus Indosat Jangkau 80% Populasi Indonesia Di sisi lain, terdapat sejumlah ancaman yang gampang menyebar di media baru dan memengaruhi generasi muda. Hal-hal laksana penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang, paham radikalisme dan intoleransi, serta sekian banyak  informasi palsu atau kabar bohong ialah contoh sejumlah sisi negatif pertumbuhan TIK. “Kita perlu arif memanfaatkan teknologi,” tandasnya.

Share: