Perkembangan Teknologi Game Online

Perkembangan Teknologi Game Online - Pada dasarnya pariwisata ialah proses industrialisasi, sama-sama merajut pesona masyarakat dalam negeri maupun mancanegara, baik jangka pendek maupun lama. Dibangunnya bandara mempunyai nama Yogyakarta International Airport (YIA), maka geliat wisata maupun industrialisasi di Kabupaten Kulonprogo DIY berkembang pesat.

Sebagaimana dikabarkan, Pemerintah sudah membuka bisa jadi YIA dipakai untuk penerbangan domestik. Apabila YIA dipakai untuk 50 kali take off-landing pesawat masing-masing harinya, dengan kapasitas satu pesawat membawa 200 penumpang, maka YIA masing-masing hari dapat melayani selama 5.000 penumpang.

Google Image - Perkembangan Teknologi Game Online

Perkembangan Teknologi Game Online -  Yogyakarta International Airport (YIA) untuk penerbangan domestik

Sudah tentu, realitas tersebut ialah ceruk pasar industri dan pariwisata yang potensial untuk DIY dan wilayah di sekitarnya. Dalam format UMKM, industri rumahan laksana warung kelontong, lokasi tinggal makan, usaha pernik-pernik suvenir wilayah ataupun yang berskala besar, laksana pabrik, perhotelan, vila atau resort di sekian banyak  objek wisata.

Teknologi Informasi

Di samping persiapan infrastruktur yang di bina pemerintah, maka di era Revolusi Industri 4.0 pemerintah serius memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Bukan semata keperluan bisnis dan perusahan start-up tetapi pun pengawasan birokrasi pemerintahan tersebut sendiri.

Berita menggembirakan diajukan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Roni Primanto Hari, bahwa sebanyak investor bakal menanamkan modalnya di DIY berhubungan dengan industri smart city dan smart province. Dewasa ini memang tidak sedikit negara yang menjajaki kerja sama dengan Pemda DIY. Pengembangan teknologi informasi serta digitalisasi di DIY jadi di antara yang tidak sedikit dilirik. (Harian Jogja, 29/4).

Dari kesempatan tersebut, saya dan anda butuh menyiapkan cyber society. Pada satu sisi keperluan bisnis dan pengembangan start up terpenuhi, masyarakat juga dapat mengawasi arah pertumbuhan wisata di daerahnya. Sebaliknya Pemerintah pun cepat merespons masalah yang menjadi keluhan warga. 

Kendatipun begitu, sesungguhnya kini masih tidak sedikit menyisakan pertanyaan. Sejauh manakah pemerintah di wilayah dan segenap masyarakat menguasai teknologi informasi dan komunikasi?

Kesiapan Masyarakat

Pertanyaan di atas pun tertuju untuk masyarakat di luar distrik DIY, laksana di wilayah segitiga emas, yakni Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Purworejo, Kotamadya Magelang, apakah telah menguasai teknologi informasi? Untuk membalas pertanyaan di atas, mungkin kita pahami dulu teori klasik organisasi yang diajukan oleh Kast & Rozenweig.

Masyarakat ialah organisasi dengan sistem sosioteknik terbuka. Terdiri dari sistem pemerintahan wilayah dengan tatakelolanya, lantas subsistem yakni nilai budaya, pranata sosial. Sedang yang tidak terabaikan ialah sarana pembentukan persepsi pada intisistem organisasi, yakni manusianya. Pada sudut yang lain, pengelolaan wilayah harus selaras dengan kepandaian suprasistem, yakni regulasi dan perundangan yang berlaku.

Oleh sebab itu, untuk membina sebuah cyber society berbasis kemajemukan nilai sosial, edukasi dan budayanya, diperlukan multidimentional approach sampai-sampai tercipta kesiapan mental, keserupaan persepsi dan pemahaman mengenai penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Sekadar contoh, di Jogja terdapat warga dusun yang telah melek Internet sampai-sampai wilayahnya dinamakan Kampung Siber.


Kesiapan Prasarana 

Setiap pertumbuhan teknologi, di satu sisi mencetuskan kemaslahatan hidup, tetapi di sisi beda dapat dominan  negatif. Begitu pula teknologi informasi dan komunikasi untuk masyarakat yang berlatar belakang majemuk, butuh dibangun terlebih dulu infrastrukturnya, baik hardware maupun software-nya Jika di kota besar, sudah ada WIFI di tidak sedikit perumahan, hotel, lembaga pendidikan.

Bahkan terdapat kedai kopi dan ruang kerja bareng yang meluangkan piranti internet dengan signal kuat sampai-sampai warga bisa ngopi sembari bekerja serta berselancar di media sosial. Namun, bagaimanakah lokasi tinggal di perkampungan yang prasarananya belum memadai? Padahal anda sadar, industri pariwisata tidak barangkali tanpa Internet, bukan?

Pengalaman membuktikan, seseorang yang tidak memanfaatkan teknologi informasi dengan bijaksana, malah kerugian yang diperolehnya. Dengan beda perkataan, untuk membina cyber society maka masyarakat patut dipersiapkan kemampuan intelektualitas, emosionalitas dan ketrampilannya. Kemampuan tadi dibutuhkan supaya tidak gugup dan gagap menyelesaikan sekian banyak  masalah.

Perlu Diwaspadai

Sebagai gambaran. Sejauh ini pada tujuan wisata, pun masih ditemukan adanya penduduk atau bahkan pembimbing wisata yang belum akrab dengan teknologi informasi. Sebaliknya, terdapat pula yang kejangkitan telepon seluler sehingga hampir seperti zombie yang tidak peduli lingkungannya. Tengara mengindikasikan sering terjadi polemik salah satu netizen terhadap sebuah masalah. Semuanya tidak lepas dari pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi.

Walaupun masih tidak sedikit dampak yang patut diwaspadai, baik aspek sosial, hukum, kesehatan, psikologi, kebiasaan dan lainnya. Namun diharapkan akibat tersebut dapat diantisipasi, andai masyarakat dewasa menghadapi pertumbuhan teknologi.
Sudah tentu, realitas tersebut ialah ceruk pasar industri dan pariwisata yang potensial untuk DIY dan wilayah di sekitarnya. Dalam format UMKM, industri rumahan laksana warung kelontong, lokasi tinggal makan, usaha pernik-pernik suvenir wilayah ataupun yang berskala besar, laksana pabrik, perhotelan, vila atau resort di sekian banyak  objek wisata.

Teknologi Informasi

Di samping persiapan infrastruktur yang di bina pemerintah, maka di era Revolusi Industri 4.0 pemerintah serius memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Bukan semata keperluan bisnis dan perusahan start-up tetapi pun pengawasan birokrasi pemerintahan tersebut sendiri.

Berita menggembirakan diajukan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DIY Roni Primanto Hari, bahwa sebanyak investor bakal menanamkan modalnya di DIY berhubungan dengan industri smart city dan smart province. Dewasa ini memang tidak sedikit negara yang menjajaki kerja sama dengan Pemda DIY. Pengembangan teknologi informasi serta digitalisasi di DIY jadi di antara yang tidak sedikit dilirik. (Harian Jogja, 29/4).

Dari kesempatan tersebut, saya dan anda butuh menyiapkan cyber society. Pada satu sisi keperluan bisnis dan pengembangan start up terpenuhi, masyarakat juga dapat mengawasi arah pertumbuhan wisata di daerahnya. Sebaliknya Pemerintah pun cepat merespons masalah yang menjadi keluhan warga. 

Kendatipun begitu, sesungguhnya kini masih tidak sedikit menyisakan pertanyaan. Sejauh manakah pemerintah di wilayah dan segenap masyarakat menguasai teknologi informasi dan komunikasi?

Kesiapan Masyarakat

Pertanyaan di atas pun tertuju untuk masyarakat di luar distrik DIY, laksana di wilayah segitiga emas, yakni Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Purworejo, Kotamadya Magelang, apakah telah menguasai teknologi informasi? Untuk membalas pertanyaan di atas, mungkin kita pahami dulu teori klasik organisasi yang diajukan oleh Kast & Rozenweig.

Masyarakat ialah organisasi dengan sistem sosioteknik terbuka. Terdiri dari sistem pemerintahan wilayah dengan tatakelolanya, lantas subsistem yakni nilai budaya, pranata sosial. Sedang yang tidak terabaikan ialah sarana pembentukan persepsi pada intisistem organisasi, yakni manusianya. Pada sudut yang lain, pengelolaan wilayah harus selaras dengan kepandaian suprasistem, yakni regulasi dan perundangan yang berlaku.

Oleh sebab itu, untuk membina sebuah cyber society berbasis kemajemukan nilai sosial, edukasi dan budayanya, diperlukan multidimentional approach sampai-sampai tercipta kesiapan mental, keserupaan persepsi dan pemahaman mengenai penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Sekadar contoh, di Jogja terdapat warga dusun yang telah melek Internet sampai-sampai wilayahnya dinamakan Kampung Siber.


Kesiapan Prasarana 

Setiap pertumbuhan teknologi, di satu sisi mencetuskan kemaslahatan hidup, tetapi di sisi beda dapat dominan  negatif. Begitu pula teknologi informasi dan komunikasi untuk masyarakat yang berlatar belakang majemuk, butuh dibangun terlebih dulu infrastrukturnya, baik hardware maupun software-nya Jika di kota besar, sudah ada WIFI di tidak sedikit perumahan, hotel, lembaga pendidikan.

Bahkan terdapat kedai kopi dan ruang kerja bareng yang meluangkan piranti internet dengan signal kuat sampai-sampai warga bisa ngopi sembari bekerja serta berselancar di media sosial. Namun, bagaimanakah lokasi tinggal di perkampungan yang prasarananya belum memadai? Padahal anda sadar, industri pariwisata tidak barangkali tanpa Internet, bukan?

Pengalaman membuktikan, seseorang yang tidak memanfaatkan teknologi informasi dengan bijaksana, malah kerugian yang diperolehnya. Dengan beda perkataan, untuk membina cyber society maka masyarakat patut dipersiapkan kemampuan intelektualitas, emosionalitas dan ketrampilannya. Kemampuan tadi dibutuhkan supaya tidak gugup dan gagap menyelesaikan sekian banyak  masalah.

Perlu Diwaspadai

Sebagai gambaran. Sejauh ini pada tujuan wisata, pun masih ditemukan adanya penduduk atau bahkan pembimbing wisata yang belum akrab dengan teknologi informasi. Sebaliknya, terdapat pula yang kejangkitan telepon seluler sehingga hampir seperti zombie yang tidak peduli lingkungannya. Tengara mengindikasikan sering terjadi polemik salah satu netizen terhadap sebuah masalah. Semuanya tidak lepas dari pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi.

Walaupun masih tidak sedikit dampak yang patut diwaspadai, baik aspek sosial, hukum, kesehatan, psikologi, kebiasaan dan lainnya. Namun diharapkan akibat tersebut dapat diantisipasi, andai masyarakat dewasa menghadapi pertumbuhan teknologi.
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Sample Text

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.

Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.